Senin, 04 Juli 2022.
Rembuk Stunting Desa Sungai Tandipah yang Dihadiri oleh BPD, Perangkat Desa, RT, Babinsa, PD, PLD, UPT Puskesmas Sungai Tabuk 3, Bidan Desa & Guru PAUD dan Kader Posyandu yang bertempat di Kantor BUMDesa Desa Sungai Tandipah Kec Sungai Tabuk Kab Banjar. Kegiatan ini merupakan agenda wajib yang harus dilaksanakan karena termasuk kegiatan wajib pada anggaran dana desa tahun anggaran 2022.
Rembuk stunting berfungsi sebagai forum musyawarah antara kader kesehatan, PAUD, masyarakat Desa dengan pemerintah Desa dan BPD untuk membahas pencegahan dan penanganan masalah kesehatan di Desa khususnya stunting dengan mendayagunakan sumber daya pembangunan yang ada di Desa.
Dalam musyawarah tersebut, pendamping lokal desa Lasiah S. Sos menyampaikan bahwa rembuk stunting ini sangat penting untuk dilaksanakan karena merupakan prasyarat untuk pencairan dana di tahap berikutnya. Dan harus ada dianggarkan di APBDesa. Abdul wahid S.Sos selaku pendamping desa menambahkan bahwa dalam kegiatan rembuk stunting ada yang namanya hasil. Bukan hanya sekedar laporan saja, namun ada evaluasi dari tahun sebelumnya. Dan laporan itu nantinya diinput di aplikasi OM SPAN, jika tidak maka pencairan Dana Desa tidak dapat dilakukan. Selain itu Kader Pembangunan Manusia (KPM) juga memaparkan permasalahan yang muncul dilapangan dengan sajian data yang ada. Dengan rincian ibu hamil sebanyak 25 orang, (4 orang ibu hamil resti dan 1 orang ibu hamil kek), dan anak usia 0-2 tahun sebanyak 78 orang (tidak ada yg BGM), dan anak usia 2-6 tahun sebanyak 154 orang (2 orang anak yg BGM). Lebih lanjut KPM juga menyampaikan data permasalahan yang muncul selama pemantauan kegiatan konvergensi stunting yg telah berjalan. Salah satu permasalahan yg muncul adalah tidak adanya penggunaan air bersih dan Jamban Sehat pun masih minim untuk Ibu hamil dan Ibu-ibu yang memiliki balita. Selain itu kader kesehatan juga menyampaikan bahwa kurangnya kesadaran dan minat para ibu yang memiliki balita untuk membawa anaknya pergi keposyandu, terlebih untuk mengimunisasi anaknya. Selain itu juga, ibu hamil yang masih belum memiliki kartu BPJS.
Hal tersebut menjadi tugas kita bersama bagaimana masalah stunting ini dapat dicegah dan teratasi di desa. Saling bantu dari berbagai pihak agar apa yang diharapkan dapat terwujud sebagaimana yang diinginkan.